30 September Hari Penerjemah Internasional - Sejarah Singkat

translation_articles_icon

ProZ.com Translation Article Knowledgebase

Articles about translation and interpreting
Article Categories
Search Articles


Advanced Search
About the Articles Knowledgebase
ProZ.com has created this section with the goals of:

Further enabling knowledge sharing among professionals
Providing resources for the education of clients and translators
Offering an additional channel for promotion of ProZ.com members (as authors)

We invite your participation and feedback concerning this new resource.

More info and discussion >

Article Options
Your Favorite Articles
Recommended Articles
  1. ProZ.com overview and action plan (#1 of 8): Sourcing (ie. jobs / directory)
  2. Getting the most out of ProZ.com: A guide for translators and interpreters
  3. Réalité de la traduction automatique en 2014
  4. Does Juliet's Rose, by Any Other Name, Smell as Sweet?
  5. The difference between editing and proofreading
No recommended articles found.

 »  Articles Overview  »  Miscellaneous  »  30 September Hari Penerjemah Internasional - Sejarah Singkat

30 September Hari Penerjemah Internasional - Sejarah Singkat

By Hipyan Nopri | Published  05/13/2008 | Miscellaneous | Recommendation:RateSecARateSecARateSecARateSecARateSecA
Contact the author
Quicklink: http://www.proz.com/doc/1817
Author:
Hipyan Nopri
Indonesia
English to Indonesian translator
Became a member: Sep 4, 2005.
 
View all articles by Hipyan Nopri

See this author's ProZ.com profile

Tanggal 30 September selalu diperingati sebagai Hari Penerjemah atau Hari Penerjemahan di seluruh dunia. Namun demikian, mungkin belum begitu banyak penerjemah Indonesia yang menyadari adanya hari bersejarah ini. Saya sendiri, terus terang, baru tahu adanya hari peringatan bagi penerjemah ini ketika bergabung dengan ProZ.com, salah satu situs penerjemah ternama yang berbasis di New York, pada tahun 2005. Ini di kalangan para penerjemah sendiri, apalagi di kalangan masyarakat awam. Saya yakin, masyarakat di luar kalangan penerjemah hampir semuanya tidak mengetahui hari penerjemah internasional ini.

Karena itulah, sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan dan memasyarakatkan profesi penerjemah dan dunia penerjemahan kepada seluruh lapisan masyarakat, pada hari yang bersejarah ini saya menyajikan sejarah singkat Hari Penerjemahan Internasional di blog penerjemah ini.

Sebelum abad ke 4 M, bahasa yang dominan di seluruh imperium Romawi adalah bahasa Yunani. Bahasa Yunani dijadikan bahasa resmi karena para pemimpin Romawi meyakini bahwa mereka adalah pewaris kebudayaan dan peradaban Yunani. Namun demikian, pada abad ke 4 M bahasa Latin mulai menggantikan posisi dominan bahasa Yunani. Seiring perjalanan waktu, tentu semakin sedikit orang yang bisa berbahasa Yunani.

Perubahan ini menimbulkan pengaruh besar terhadap Gereja karena kitab Injil ditulis dalam bahasa Yunani. Karena semakin sedikit orang Kristen yang bisa membaca atau memahami bahasa Yunani, Gereja menghadapi masalah pastoral serius - bagaimana kitab Injil bisa tetap dipahami oleh umat Kristen? Tentu saja, agar kitab Injil tetap dapat membentuk iman dan kehidupan Kristen, kitab tersebut harus diterjemahkan ke bahasa Latin.

Karena itu, para pendeta Kristen berusaha melakukan penerjemahan Injil ke bahasa Latin, tapi sayangnya tak satu pun dari terjemahan tersebut yang memuaskan. Terjemahan tsb tidak dihasilkan dari penelitian mendalam atas naskah kitab Injil dalam bahasa aslinya. Selain itu, keharusan menyalin naskah asli dengan tangan telah menimbulkan banyak kesalahan pada Injil berbahasa Yunani. Selanjutnya, Injil Latin pertama merupakan terjemahan dari Injil Yunani, bukan dari Injil dalam bahasa aslinya - Ibrani. Kedua, bahasa Latin yang digunakan dalam terjemahan tersebut terlalu kolokial, bukan bahasa Latin yang terbaik.

Akibatnya, tidak ada hasil terjemahan yang mendapat pengesahan dan status resmi sebagaimana Injil berbahasa Yunani yang digunakan sebelumnya. Paus Damasus menginginkan hasil terjemahan yang bagus dan dapat disahkan. Tahun 382 M, ia menugaskan seorang pendeta muda bernama Jerome untuk menerjemahkan Injil berbahasa Yunani menjadi kitab Injil berbahasa Latin. Ia adalah seorang sekretaris pribadi Paus yang menguasai bahasa Latin, Yunani, dan Ibrani.

Sebelum proyek tersebut selesai, Paus Damasus meninggal dunia pada tahun 384 M. Setelah tidak terpilih sebagai pengganti paus meskipun ia menjadi calon unggulan, Jerome meninggalkan Roma dan tinggal di Bethlehem. Diperlukan waktu 20 tahun bagi Jerome untuk menerjemahkan naskah Injil ke dalam bahasa Latin dari bahasa aslinya. Berbeda dengan para penerjemah sebelumnya, Jerome tidak menerapkan prinsip 'kata per kata' tapi 'makna per makna' dalam proses penerjemahan tersebut. Karena itulah, hasil terjemahannya mendapat pengesahan dan status resmi dari Gereja.

Setelah berhasil menyelesaikan tugasnya, pada tanggal 30 September 420 Jerome meninggal dunia di Bethlehem. Sejak itulah, ia dianggap sebagai bapak penerjemah dan juru bahasa di seluruh dunia.

Sebenarnya, tanggal 30 September telah lama digunakan oleh para penerjemah dan juru bahasa (dan perhimpunan mereka) untuk merayakan hari bersejarah itu. Namun demikian, Federasi Penerjemah Internasional (IFT, International Federation of Translators) yang didirikan pada tahun 1953, baru menjadikan tanggal 30 September sebagai Hari Penerjemah Internasional pada tahun 1991.

Selamat ulang tahun rekan-rekan penerjemah di seluruh dunia! Happy International Translators Day!



Copyright © ProZ.com, 1999-2024. All rights reserved.
Comments on this article

Knowledgebase Contributions Related to this Article
  • No contributions found.
     
Want to contribute to the article knowledgebase? Join ProZ.com.


Articles are copyright © ProZ.com, 1999-2024, except where otherwise indicated. All rights reserved.
Content may not be republished without the consent of ProZ.com.