Source text in English | Translation by Ikram Mahyuddin (#8347) |
I remember reading once that some fellows use language to conceal thought, but it's been my experience that a good many more use it instead of thought. A businessman's conversation should be regulated by fewer and simpler rules than any other function of the human animal. They are: Have something to say. Say it. Stop talking. Beginning before you know what you want to say and keeping on after you have said it lands a merchant in a lawsuit or the poorhouse, and the first is a short cut to the second. I maintain a legal department here, and it costs a lot of money, but it's to keep me from going to law. It's all right when you are calling on a girl or talking with friends after dinner to run a conversation like a Sunday-school excursion, with stops to pick flowers; but in the office your sentences should be the shortest distance possible between periods. Cut out the introduction and the peroration, and stop before you get to secondly. You've got to preach short sermons to catch sinners; and deacons won't believe they need long ones themselves. Give fools the first and women the last word. The meat's always in the middle of the sandwich. Of course, a light butter on either side of it doesn't do any harm if it's intended for a man who likes butter. Remember, too, that it's easier to look wise than to talk wisdom. Say less than the other fellow and listen more than you talk; for when a man's listening he isn't telling on himself and he's flattering the fellow who is. Give most men a good listener and most women enough note-paper and they'll tell all they know. Money talks -- but not unless its owner has a loose tongue, and then its remarks are always offensive. Poverty talks, too, but nobody wants to hear what it has to say. | Saya ingat pernah membaca bahwa beberapa orang menggunakan bahasa untuk menyembunyikan pemikiran, tetapi menurut pengalaman saya lebih banyak orang menggunakan bahasa bukan pemikiran. Percakapan seorang pengusaha hendaknya diatur oleh aturan yang lebih sedikit jumlahnya dan lebih sederhana daripada fungsi lain hewan yang bernama manusia. Aturan-aturan itu adalah: Miliki sesuatu untuk dikatakan. Katakan. Berhentilah berbicara. Mulai sebelum Anda tahu apa Anda ingin katakan dan terus berbicara setelah Anda mengatakannya membuat seorang saudagar mendapatkan gugatan atau jatuh miskin, dan gugatan adalah jalan pintas untuk jatuh miskin. Saya memiliki departemen hukum di sini dan hal tersebut menghabiskan banyak uang, tetapi hal tersebut membuat saya tidak perlu berurusan dengan hukum. Berbicara panjang lebar boleh-boleh saja ketika Anda menelepon seorang gadis atau berbicara dengan teman-teman setelah makan malam untuk bercakap-cakap seperti kunjungan sekolah Minggu, dengan sesekali berhenti untuk memetik bunga; tetapi di kantor kalimat-kalimat Anda harus dijadikan sependek mungkin. Potonglah bagian pendahuluan dan penutup, dan berhentilah pada waktunya. Anda harus menyampaikan berbagai ceramah pendek untuk menyadarkan pendosa; dan para pembantu gereja tak akan percaya mereka membutuhkan ceramah yang panjang. Berikan orang bodoh kata yang pertama dan perempuan kata yang terakhir. Daging selalu berada di bagian tengah sandwich. Tentu saja, sedikit mentega pada kedua sisinya tak akan merusak jika dimaksudkan bagi pria yang menyukai mentega. Ingat juga bahwa adalah lebih mudah untuk tampak bijak daripada berbicara secara bijak. Berkatalah lebih sedikit daripada teman bicara Anda dan mendengarlah lebih banyak daripada berbicara; karena ketika seorang pria mendengarkan dia tidak menceritakan dirinya sendiri dan dia menyanjung orang yang berbicara. Berikan sebagian besar pria seorang pendengar yang baik dan sebagian besar wanita cukup kertas catatan dan mereka akan menceritakan semua yang mereka tahu. Uang berbicara, kecuali jika pemiliknya memiliki lidah yang tidak terkendali dan komentar-komentarnya selalu ofensif. Kemiskinan berbicara juga, tetapi tak ada orang yang ingin mendengar apa yang harus dikatakannya. |